Makna

Kecil


Makna, makna, makna. Kata ini menjadi berbayang di ingatanku. Makna/mak·na/ nilai, arti yang melekat dalam sesuatu. Pencarian tujuan hidup, kebermaknaan, atau makna eksistensial, tentang arti hidup, nilai-nilai yang dianggap penting, dan cara seseorang memberikan makna pada hidupnya.

Well.. bukannya segala hal memang perlu makna? 
Bayangin aja lo ngelakuin sesuatu tanpa adanya maksud dan tujuan? Bukannya itu sangat membingungkan? 

"Setiap momen itu berharga jika diberi makna dan tiap peristiwa itu istimewa jika sudut pandangnya kaya" adalah quote yang cukup membekas di ingatan gue dari Narasi TV.

Makna selalu memberikan sebuah arti pada apa yang kita lakukan dan selalu memberi dampak untuk orang di luar sana. Karena kalo dipikir-pikir, kerja kalo cuma kerja tanpa adanya manfaat untuk orang lain, gue rasa akan selalu ada "lubang" di hati dan pikiran orang yang melakukannya, cuma mereka belum sadari aja.

Manusia akan selalu mempunyai desire untuk bisa bermanfaat kesesamanya, dalam cara apa pun. Karena memang betul, "Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain."

Gue juga selalu yakin akan hal apa pun yang kita kerjakan nantinya.. asal ada makna di dalamnya, hal tersebut tidak akan pernah "membingungkan". Dan meskipun hal yang kalian kerjakan tidak kalian sukai sekalipun, nantinya akan selalu ada makna yang menguatkanmu untuk tetap mengerjakan hal tersebut dan bertahan. Makna membuatmu menjadi lebih tegar, dan kuat terhadap pilihan-pilihan hidup.


Dulu waktu SD, gue pernah mengikuti acara dari BUMN, nama acaranya "Aku Suka Makan Ikan" diadakan dalam rangka untuk mendidik anak-anak supaya lebih suka untuk makan ikan. Di acara itu ada satu band yang setelah tampil banyak sekali dimintai tanda tangan oleh anak-anak, dan spontan gue juga ikut dalam antrian barisan orang yang meminta tanda tangan itu. Karena saking panjang antriannya, di tengah-tengah antrian gue mikir "What the fuck am I doing here?" "Apa yang sebenernya kulakukan sekarang ini? band-nya bahkan ga kukenal dan apa gunanya tanda tangan ini setelah kudapatkan nantinya?" Langsunglah aku cabut dari antrian itu dengan wajah curiosity yang membabi buta.

Jujur, gue salut sama diri gue pada saat itu dengan keputusan apa yang gue ambil. Ini berarti tanda bahwa gue sadar dan berpikir. Gue juga yakin kedepannya bahwa "tanda tangan" itu akan hilang di antara lembaran kertas dan tumpukan buku yang penuh debu.



Mau cerita sedikit, kenapa aku bisa suka sama negara Jepang. Kalo orang-orang kebanyakan suka sama makanan, wisata, atau dunia hiburannya. Entah kenapa, aku selalu fokus ke sumber daya manusianya, kalo kalian perhatikan, mereka tuh selalu doing their best. Arti makna di sana tuh on another level, mereka mengaplikasikannya dengan baik ke seluruh aspek kehidupan mereka, betulan to the core. Makanannya? Udah pasti enak, dan juga sehat. Tempatnya? Nyaman, juga aman. Kemana-mananya? Tepat dan efektif. Filmnya? Deep parah! Liat aja karya-karyanya Hirokazu Koreeda atau Hayao Miyazaki. Bahkan di game, ada juga Hidetaka Miyazaki dengan Soul-game-nya, yang mana kalian harus mengalahkan bosnya sampai mati beribu kali dulu, baru bisa melewatinya, ini karena tingkat kesusahannya yang gila, mereka ga mau memanjakan player-nya, dengan perjuanganlah achievment itu baru bisa dirasakan sampai ke ulu hati. Design produk makanannya? Legit, makna to the core, oleh karena itu segala aspeknya menjadi yang terbaik 'cause they master it!


Makna juga bisa menjadi penentu pertanyaan-pertanyaan ringan yang sulit untuk dijawab, misalnya aku ketemu pertanyaan gini, "lebih suka pantai atau gunung?". Pertanyaan ini menurutku susah untuk dijawab, karena memang aku pada dasarnya suka dengan alam. Pantai cantik dengan sunset-nya, dan gunung cantik dengan sunrise-nya, tapi apa yang betul-betul membedakan keduanya dan bagaimana caranya makna berperan dalam membantuku untuk memilih jawabannya? 

Nah, aku nemu nih jawabannya. Karena untuk mendapatkan keindahan akan sesuatu, juga harus diperlukan stuggle dalam mendapatkannya, supaya lebih bisa mengapresiasinya, yang mana hal ini akan mengarahkan kita untuk menikmati keindahan itu sendiri to the fullest. Jadi ngga hanya instan dan langsung menikmati keindahannya tanpa usaha, karena ini berujung ke kurangnya apresiasi, karena didapatkan secara instan. Aku ngga bilang bahwa pantai itu ga memerlukan usaha untuk bisa dinikmati, karena 'kan kita juga ngga tau usaha apa yang orang-orang lakukan untuk bisa ke pantai A, B, C. Tapi yang jelas, di POV-ku, gunung itu lebih susah untuk ditaklukkan karena keindahannya yang sulit untuk didapat. Karena makna inilah alasan aku bisa bilang lebih suka gunung daripada pantai. Dan juga jangan lupakan fakta bahwa gunung itu bisa menjadi bukti keluarnya sifat asli dari seseorang. 


Oh ya, belakangan ini juga.. gue menyadari bahwa makna juga bisa menjadi solusi terhadap hal yang tidak kita sukai, contoh simpelnya, gue sebenernya sangat benci untuk mengganti warna pada sebuah foto, tapi karena mengganti warna sangat krusial untuk emosi dan juga cara gue untuk menyampaikan perasaan secara visual, maka akan tetap kulakukan.

Gue juga ga suka memakai hastag dalam semua postingan social media-ku karena hal ini terlihat begitu "spammy". Tapi, hal ini dibutuhkan untuk reach wider audience karena dengan menggunakan hastag berarti akan ada lebih banyak orang yang ter-impact akan karya-karyaku. Maka, hal ini pun akan kulakukan.

Gue juga ga suka ketika hobi berubah menjadi sebuah pekerjaan, karena lagi-lagi.. maknanya akan berubah. Akan selalu ada pihak ketiga di dalamnya yang mana hobi ini bukan lagi tentang diriku. Apalagi kalo udah menyangkut masalah seberapa banyak engagement dan angka yang harus didapatkan. Jujur dari dulu, tujuanku di social media pure dari dulu hanya untuk mengekspresikan diri, itulah kenapa aku jarang sekali untuk upload, karena hal-hal yang ku-upload biasanya tentang keresahan atau just a little update about life, so my friends doesn't need to worry. Jangan heran ketika banyak sekali creator yang 'burn out', karena gue yakin apa yang mereka ekspresikan bukan lagi tentang dirinya.

Apa artinya sebuah foto dengan komposisi ciamik dengan pengambilan gambar yang sempurna tanpa sebuah makna di dalamnya? Foto dengan gambar yang blur dan tidak jelas sekalipun jika ada makna di dalamnya, maka foto itu akan menjadi hidup, tak lekang oleh waktu.

Kalo kalian sadari, Academy Award atau Oscar (ajang penghargaan tertinggi per-film-an di Amerika Serikat) jarang atau bahkan tidak pernah memilih visual dibandingkan makna/cerita dari sebuah film. Mereka selalu fokus dengan film yang bermakna atau dengan isu-isu sosial yang diangkatnya bukan hanya dengan visualnya, pun jika hanya dengan visualnya yang bercerita, mereka selalu bisa menyiratkan sebuah makna, juga bisa memunculkan interpretasi ketika menyaksikannya, sehingga film-nya akan selalu dikenang. Mau sekeren apa pun film yang kamu tonton The Avenger, Transformer dan semacamnya, akan selalu "kalah" dengan film-film seperti Oppenheimer atau The Zone of the Interest. Karena film-film seperti ini akan selalu tersimpan di ingatan bukan hanya hilang tertimpa oleh visual.

Pada dasarnya film di atas terbagi menjadi dua, yang satu fokus kepada hiburan, satunya lagi fokus terhadap makna. Sama seperti hidup, hiburan atau makna. Sudah menentukan? Aku harap demikian.



Kontrol

Pola
Bali 201-


Kon.trol : pengawasan; pemeriksaan; pengendalian terhadap sesuatu.

Pikiran, perasaan, tubuh, cara kita mereaksi sesuatu ini adalah contoh absolut 100% hal yang bisa kita kontrol yang datangnya dari dalam tubuh (diri sendiri).

tapi anehnya kadang orang gak sadar mana yang bisa di kontrol dan mana yang tidak. kalo kalian sadari overthinking, anxiety dan penyakit mental health yang common di kalangan remaja timbul karena masalah ini.

Berusaha mengontrol apa yang tidak bisa di kontrol adalah sebuah kondisi yang harus di sadari, Selalu ingat bahwa segala hal yang datang dari luar tubuh ini adalah hal yang tidak bisa di kontrol.

Contohnya?

Melakukan kebaikan seperti menolong seseorang adalah sesuatu yang bisa di kontrol, tetapi mengharuskan orang tersebut membalas kebaikan yang kita lakukan terhadapnya itu diluar kontrol kita. 

Espektasi dong jatuhnya? bukan, espektasi itu adalah pengharapan kalo ga terjadi gapapa akan tetapi kontrol atau kendali lebih seperti hal tersebut harus terjadi.

Berpenampilan baik, sopan, keren bisa kita kontrol, tapi untuk banyak orang menyukainya? bukan kontrol kita.

Fokusnya adalah pada diri sendiri bukan pada pikirkan ataupun perasaan orang lain. Sadari hal ini maka hidup akan terasa lebih nyaman.

Misalkan ada acara presentasi kelas, yang bisa kita kendalikan adalah bagaimana cara agar diri ini menampilkan yang terbaik saat presentasi. Hasil atau nilai adalah hal yang diluar kontrol kita. Jadi tidak perlu repot untuk memikirkannya, pikirkan saja bahwa "gue puas dan sudah melakukan yang terbaik" selesai. 

Sekarang pointnya, lantas kenapa seseorang cape cape memikirkan sesuatu yang mereka bahkan gabisa di kontrol? apalagi terhadap apa yang orang lain pikirkan, rasakan, dan yakini. Itu dia mereka gak sadar bahwa hal tersebut tidak bisa ia kontrol. 

Ini juga balik lagi ke pola pikir, gue yakin seseorang yang menyukai dirinya sendiri dan kenal terhadap dirinya pasti mereka ga akan repot repot untuk bisa mengontrol hal yang ada diluar dirinya. "orang lain harus suka!" ngapain orang harus suka? gue sendiri yang suka udah cukup karena hal itu yang paling penting dan berharga. Ngapain juga memakai baju yang kita ga nyaman dan ga kita sukai supaya terlihat keren contohnya. ini adalah mindset yang salah ibarat orang lain lebih berharga daripada diri sendiri.

_

Di beranda Youtube gue pernah ada video yang berjudul "Why you should delete Social media in 2023" yang mana di video tersebut menyuruh orang untuk menghapus Social media mereka karena menurutnya hal ini buruk. lalu, gue bertanya kenapa harus dihapus? kenapa ga di kendalikan aja?

Segala hal yang berlebihan sudah pasti buruk, minum air putih berlebihan bisa membuat perut kembung, mual, bahkan keracunan air (hiponatremia). Kalo dipikir pikir lagi gaada hal yang berlebihan yang dampaknya baik. Maka dari itu Kontrol atau kendali berperan sangat penting disini.

Social media pun sama bukan salah platformnya (youtube,tiktok,instagram), tapi kebiasaan dari penggunanya yang tidak bisa mengontrol apa yang dilakukan akhirnya algoritma yang mengontrolnya, contoh simplenya Tiktok ada yang namanya FYP (for you page) yang isinya konten konten yang kalian suka liat dan spend time the most. Suka konten joget maka fypnya ya isinya orang joget, kalo watchtimenya banyak di edukasi maka tiktok merekomendasikan konten edukasi, Simple.

Sekarang yang jadi pertanyaan apakah kalian mengontrol social media tersebut ketika menggunakannya? atau algoritma dari social media tersebut yang mengontrol kalian? apakah kalian filter video mana yang baik untuk pola pikir dan mana yang tidak? jangan lupa bahwa tontonan kalian setiap harinya sangat mempengaruhi pola pikir kalian. 

Ketidakbisaan kalian untuk mengontrol berapa lama kalian spend di social media menandakan bahwa lemahnya kendali kalian terhadap apa yang kalian lakukan.

 _

Lalu bagaimana cara meningkatkan kendali terhadap sesuatu? 

1. Personally dari gue sendiri selalu start on small things, self aware itu penting sadar dengan apa yang dilakukan saat ini itu penting, setelah melakukan sesuatu coba inget berapa lama yang kalian spend untuk hal tersebut.

2. Ngelist segala hal yang dilakukan seharian ini juga sangat ngebantu untuk sadar apa yang dilakukan, catet apa apa aja yang dilakuin seharian dan sadar mana kebiasaan baik dan mana yang buruk. Lalu coba untuk mengendalikannya secara perlahan.

3. Olahraga, terutama angkat beban, dengan angkat beban kalian belajar untuk mengendalikan tubuh dan juga merasa nyaman dengan tubuh yang dimiliki. Point olahraga sebenarnya bukan mempunyai tubuh yang bagus tapi feels good about your own body.

endorfin juga akan terpicu setelah kalian melakukan olahraga, fungsinya?

Mengurangi rasa sakit dan tidak nyaman, meningkatkan suasana hati, meningkatkan rasa percaya diri, mengurangi stres, depresi, dan rasa cemas, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mendukung memori dan fungsi kognitif, melepaskan hormon seksual, menambah nafsu makan, meredakan peradangan.

Banyak kan fungsinya? nah sekarang coba kalian pikir ketika kalian kekurangan hormon endorfin dan cara kalian memicunya di social media maka hasbislah sudah waktu karenanya bahkan kontrol diri udah gaada lagi disana. 

_

Gue orangnya bisa dibilang biasa biasa aja terhadap sesuatu, maksudnya ga terlalu addict gitu, bahkan terhadap hal yang gue sukai. Contohnya gue suka ngegame, tapi gue juga bisa ga ngegame sama sekali, bahkan pernah ga ngegame selama 1 tahun yaa itu artinya lo gasuka ngegame, big no! justru gue suka banget ngegame cuma bedanya ada peranan kendali disana. Coba belajar untuk biasa saja terhadap sesuatu, dengan begitu kalian akan lebih mudah untuk mengontrolnya. 

Pola

Pola
Foto diambil saat malam tahun baru


Kalo kalian denger kata-kata 'diet' apa yang ada di pikiran kalian? Nurunin berat badan? Tentu, karena memang brand diet di Indonesia adalah diet = menurunkan berat badan, dan somehow, 'diet' konotasinya jadi negatif di negeri ini.

Yang padahal arti kata diet sendiri adalah pola makan. Diet, berarti menjaga pola makan.

Kenapa gue bahas ini? karena gue suka kesel kalo ada orang ngomongnya diet tapi gatau kalori yang masuk dan keluar setiap kali dia memakan sesuatu. 

Menurut gue, seseorang bisa dikatakan diet kalo dia tau berapa kalori makanan yang masuk dan keluar di tiap harinya. 

Kita kenalan dulu dengan yang namanya kalori, semua makanan punya yang namanya kalori anggep aja kalori adalah energi yang dipunyai setiap makanan. Misal 1 buah pisang kandungan energi (kalorinya) adalah 100 kcal.

Sedangkan kalori yang dibutuhkan rata rata manusia adalah 2000 kalori untuk wanita dan 2500 kalori untuk pria di tiap harinya. Tentu tergantung dari seberapa berat dan tinggi mereka.

Jadi mau lu makan es krim kek makan burger kek selama kalori yang lu makan sesuai dengan batasan kalori harian lu itu sudah dikatakan diet. (ingat! kuncinya harus tau berapa batas kalori harian)

"dari mana tau kalori harian yang dibutuhkan?" 

Ada yang namanya kalkulator kalori, kalian tinggal cari aja di playstore / applestore namanya myfitnesspal logonya warna biru, nanti kalian disuruh mengisi berat badan, tinggi badan, umur dan aktivitas hariannya intense atau tidak, tujuannya cuma 1 yaitu untuk mengetahui jumlah kalori yang tubuh lu butuhkan yang tentunya sesuai dengan tujuan kalian.

Diet (pola makan) sendiri simpelnya di bagi menjadi 3 tujuan :

1. Naikin Berat Badan = Surplus Kalori, makan kalori lebih dari yang disarankan. 

Misalnya kalori harian yang dibutuhkan adalah 2500, Jadi jangan ngaku makan banyak kalo kalori harianmu aja ga melebihi 2500. Ini juga salah satu diet yang gue lakukan sekarang karena gue termasuk orang yang underweight.

2. Menjaga Berat Badan = Maintenance Kalori, makan sesuai dengan kalori yang dibutuhkan.

3. Menurunkan Berat Badan = Defisit Kalori, makan kurang dari kalori harian yang dibutuhkan.

also kalo lu notice makin sehat makanannya makin dikit kalorinya, itulah kenapa orang orang yang menurunkan berat badan banyak memakan fiber (serat). Karena punya kalori yang kecil tapi cukup untuk tahan lama. 

Kira kira seperti itu versi simpelnya.. 

Karena semakin banyak otot tentu harus membakar banyak kalori (energi). Aktivitas yang intense juga tentu membakar kalori makanya porsi makan tukang bangunan banyak, karena tiap detiknya mereka membakar kalori yang cukup banyak.

Oh ya misal kalian jajan snack, bisa cek kalorinya di balik bungkus ada tulisan tabel nutrisi, disana tertulis Energi Total per sajian atau per bungkusnya.


Ngitung kalori yang susah itu biasanya ada di jajanan abang abang contohnya 1 bungkus cimol, 5 tusuk telor gulung, 1 mangkok seblak dan semacamnya memang kita tidak tau pasti berapa kalorinya tapi tenang, kalorinya bisa diperkira dengan google, ketik aja = 1 potong martabak berapa kalori.

Kuah kuahan, bumbu seperti garam micin, cara masak (goreng, rebus, pangang) itu juga termasuk mempengaruhi jumlah kalori.

Kalo ditanya "apa aktivitas yang paling cepat untuk membakar kalori?" tentu jawabannya adalah angkat beban. 

Kalian gaperlu ke gym! cukup dengan 2 dumbell aja kalian bisa hit semua otot yang ada di badan kalian! banyak tutorial yang ada di youtube.

Simpelnya ada 3 tipe Olahraga : 

1. Traditional Strength Training, Olahraga yang menggunakan beban contohnya angkat dumbell, barbell, dan gym stuff..

2. Functional  Strength Training, Olahraga menggunakan tubuh sendiri contohnya squat, push up, plank, yoga dan semacamnya..

3. Cardio, Olahraga yang menggunakan jantung contohnya Lari, sepak bola, basket.

Nah, kardio ini nih! olahraga yang kebanyakan sering dilakukan oleh masyarakat indonesia itulah kenapa tuanya pada sakit sakitan karena tulangnya lemah, karena untuk memperkuat tulang harus dengan latihan angkat beban, angkat beban itu olahraga wajib!

Selain memperkuat tulang, angkat beban juga membuat tubuh lebih berisi karena memperbesar masa otot. 

Mau cewe mau cowo gaada alasan, semuanya sama harus latihan angkat beban! kalo kalian bilang "gue gak mau berorot" bro you think its easy to get jacked? NO BRO! lu perlu disiplin yang sangat amat tinggi, jadwal tidur, pola makan, jadwal latihan dan itu butuh waktu bertahun tahun jadi no! berotot gak semudah itu! man i wish berotot is that easy! ini adalah salah satu alasan terbullshit untuk tidak angkat beban. 

Orang juga kebanyakan bilang "gue gak punya waktu buat olahraga" yang seharusnya gue coba luangkan waktu untuk olahraga. Menurut gue gak mungkin sesibuk sibuknya orang gapunya waktu luang 10 menit di setiap harinya.

Kalo mau memulai sesuatu itu kalian gabisa yang tetiba dari yang tadinya gak olahraga sama sekali tiba tiba olahraga 2 jam sehari no man pasti akan putus nantinya.

Jadi jauh sangat amat lebih baik 10 menit tapi di lakukan setiap hari, daripada seminggu 3 jam sekali. Selalu lakukan dengan small step coba dulu olahraga angkat beban  dengan waktu 10 menit  dengan beban ringan gapapa perlahan nanti pasti akan advance dengan sendirinya yang penting lakukan aktivitasnya tiap hari! aim kalian adalah melakukan aktivitasnya, bukan berat beratan beban. 

buat yang pemula inget kalian gaperlu pergi ke gym karena aim kalian adalah konsisten dengan aktivitasnya dan membiasakan kinerja otot. gue saranin beli 2 dumbell dulu ini investasi yang sangat bagus, kalian bisa hit semua otot yang ada di tubuh.

Ingat fokus untuk membangun system bukan body goals. xoxo

Diri Sendiri

Kecil
taken when i with Sammy trapped on a rainy day

Kenapa, kenapa harus ada orang lain?  kenapa harus ada orang lain baru lo mau nonton film di bioskop, kenapa harus ada orang lain baru lo mau makan diluar, kenapa harus ada barengan buat pergi ke suatu tempat? memang alasan orang berbeda beda, tapi menurut gue ketika lo melakukan sesuatu dan batal melakukannya dikarenakan orang lain.. well you are on the wrong mindset.  

Itu kaya.. Ibarat kereta nih ya, kalo gaada 1000 penumpang gak akan berangkat, lalu bagaimana dengan nasib 1 orang penumpang yang ingin mencapai tujuannya? masa iya dia harus nunggu 999 orang lainnya baru dia gerak untuk mencapai tujuannya?

Pernah suatu ketika di jepang ada stasiun yang sepi selama 3 tahun, kami-shirataki namanya letaknya di pulau Hokkaido saking sepinya sampai pihak opeartor kereta api jepang mau menutup stasiun ini. Tapi karena ada 1 anak ini yang setia dan bolak balik ke sekolahnya memakai kereta api tersebut, maka pihak kereta api membatalkan untuk menutup stasiun dan menunggu sampai siswa itu lulus. 

-

" Oh, ya mungkin karena lo sudah terbiasa sendiri dan selalu kebanyakan fokus sama diri lo sendiri mangkanya lo bisa do anything alone" nope, bukan karena gue introvert, dan bukan juga karena gue gapunya temen. Tapi karena memang gue bisa dan mau melakukan suatu hal tanpa adanya orang lain.

Mindset gue dari dulu nih, akan gue mikir akan aneh ketika gue melakukan suatu hal atas dasar orang lain emang di diri gue gaada apa yang bisa di apresiasi sama diri sendiri?

Kenapa harus ada supaya bisa dipuji orang lain, supaya kelihatan "uwaw keren", supaya keliatan superior lah intinya di mata orang lain. No, no no and no. Gue upload foto ke social media ig contohnya karena memang bangga sama karya gue sendiri apalagi sebagai fotografer makanya gue apresiasi diri gue dengan menunjukkan hasil karya foto gue ke public (media) wadah. 

Ya memang tujuannya supaya dilihat orang lain, tapi itu bukan tujuan utamanya, di mindset gue tujuan utamanya adalah mengapresiasi diri sendiri. Sukur sukur bisa menginspirasi orang yang ngefollow gue

-

Semua itu akan terasa berbeda ketika lo melakukan segala sesuatu atas dasar keinginan diri sendiri dan memang untuk diri sendiri. 

Kalo lo melakukan suatu kebaikan atas dasar ya memang ingin menolong, dipikiran lo pasti gaakan ada tuh yang namanya ngincer balas budi di suatu hari.

Kalo lo suka sama seseorang, dan lo menyatakan perasaan lo ke orang tersebut, ya lo bodo amat mau diterima atau enggaknya. Karena point intinya adalah menyatakan perasaan (sudah titik). 

tapi beda lagi urusannya kalo lo taruh tuh yang namanya harapan / espektasi di orang lain nah inilah yang akan menghancurkan lo, ketika dia bilang enggak lo sendiri kan yang jadi galau? akhirnya musuhan dah tuh, padahal kalo diubah povnya its gonna be fine. its not about the terima atau enggaknya, its about you confessing that you like him. thats it.

Mangkanya jangan menaruh espektasi ke orang lain, fokus ke apa yang lo bisa control aja. contohnya ya.. pada menyatakan perasaan tadi (karena ini yang bisa lo control) bukan diterima atau tidaknya (ini gak bisa lo control)

-

"nia kamu pengen tampil rapih, bersih, cantik, baju sekolahnya disetrika, wangi, harum, all prepared, bangun pagi semua itu untuk dirimu sendiri atau untuk orang lain?"

"ya buat orang lain biar mereka terpesona, tertarik, dan seneng ngeliatnya"

"kalo mereka gak terpesona dan tertarik gimana?"

Bukannya ketika semua jika dilakukan untuk orang lain berarti disana ada keinginan untuk dipuji atau di sanjung orang lain dan ketika hal itu tidak terjadi. Malah kamu malah yang merasa kecewa, insecure, overthinking dengan dirimu sendiri ketika pujian itu tak sampai ke telingamu.

Berbeda ketika tampil bersih rapih tadi untuk dirimu sendiri, karena pov (sudut pandangnya) dirubah menjadi tentang kamu bukan tentang orang lain. maka disini fokusnya berbeda kamu tidak lagi menaruh espektasi akan dipuji orang lain karena diri sendiri sudah menganggap diri sendiri bersih,cantik,wangi dan sebagainya.

Kamar kotor, orang tua engga ada, gak di bersihin males malesan, orang tua datang, langsung bersih bersih kamar, tapi bersih bersihnya karena siapa? ya, lagi lagi alasannya adalah orang lain (bukan diri sendiri)

Ketika sudut pandangnya di rubah yang mana memang bersih bersih untuk kenyamanan diri sendiri, pasti ya memang asalnya udah bersih, so theres no worry walaupun orang lain tiba tiba mampir ke rumah/kost kita. 

-

Ketika lo sedih dan lo curhat ke temen lo apakah setelahnya kesedihan itu akan hilang? yang bisa ngilangin dan bener bener move on ya karena diri sendiri

Ketika lo pengen sesuatu terus lo minta ke orang tua lo dan gak dikasih? akhirnya lo sendiri yang harus cari cara agar bisa dapet barang yang lo mau, lagi lagi diri sendiri.

if you cant save yourself, then who can save you?

-

Fokus dengan diri sendiri, ubah sudut pandang, 1000% gue yakin kalian akan memecahkan masalah yang bahkan lo gak sadari bahwa itu sebuah masalah. Tapi karena saking fokusnya dengan diri sendiri itu gak menjadi sebuah masalah.

"bil kok jarang upload?" i upload to share what i really wanted to share and the post is even for me im proud of what i posting thats why i appreciate myself by showing it to public. again so its not for other people. im not really trying to impress other people, dont give a single sht about that.  

"bil kok gak diajak?" sorry i just want to hangout with him at the moment. And beside the only person that always sometimes text or call me is him so? i just react.

"kok jarang ngeliatin storynya anak anak?" sorry that im so focused on myself  untill i dont even have time to look all of your stories everyday or everytime you upload because i dont even turn on my instagram notification. lol.

"bil kok bales chatnya lama?" im actually "a call person" rathen than "text person" and beside my screen time is lower, more than you know. i rarely play smartphone. 

"bil kok di read doang?" simple theres nothing more to discuss, and the conversation already replied with 1 word only. "nah" "wkwk" "ya bener" "ok" what do you expect me to reply? at least you know im reading your chat. R. not grey with a 2 checklist simbol, but you actually already read it bruh. 

Present

Kecil
Hidupi masa kini

"nothing in life is promised except death. if you have the opportunity to play this game of life you need to appreciate every moment. a lot of people don't appreciate their moment untill it's passed" 

gak ada yang dijanjikan dalam hidup ini kecuali kematian, jika lo punya kesempatan untuk memainkan permainan kehidupan ini, lo perlu menghargai setiap momennya, karena banyak orang tidak menghargai momen mereka sampai hal itu berlalu (mereka mati).

past, present, and future.
past, masa lalu, kejadian yang sudah berlalu, lampau, kenangan. 
future, masa depan, nanti, kejadian yang akan datang. 
present, sekarang, kini. 

Sekarang tanya ke diri lo sendiri, dari ketiga lini waktu diatas cenderung mikirin yang mana? kalo lo lebih banyak memikirkan kejadian yang akan terjadi (future) ataupun yang sudah terjadi (past) jangan heran ketika lo nantinya di saat senggang overthinking. 

karena serius gue ga pernah (jarang) merasakan yang namanya overthinking "kok bisa gapernah overthinking?" its just because all i care is the moment that i living right now. Masa depan tergantung dari apa yang sekarang gue lakukan dan masa lalu akan lebih embrace ketika lo belajar darinya. 

bernafas, diam sejenak, rasakan keadaan sekitar, amati, dengarkan yang sekarang ada di sekitar lo how grateful you are living in this moment, focus on the moment right now that you are living, you are alive! dont act like you are dead! be proud of what you are going through right now. 

appreciate every little things, bisa masak sendiri, beresin tempat tidur, belanja sendiri, olahraga, baca buku yang disuka, beres beres halaman rumah, anything literally any! cari hal hal yang belum pernah lo apresiasi dalam diri lo, caranya? simple cari aja something obvious! karna hal yang obvious itu justru jarang untuk diapresiasi contohnya ya kaya abis nonton film apalagi sendirian itu juga patut diapresiasi. Gak harus ada orang lain untuk menikmati hal hal yang lo sukai.

-

Kalian pernah nonton film Soul dari Disney? kalo kalian belum pernah tonton cobadeh tonton, ini menurut gue adalah salah satu film disney yang paling bagus dan relate di era sekarang banyak banget pelajaran yang bisa diambil dari film ini salah satunya kita lebih cenderung untuk mengikuti mimpi kita (apa yang kita sangat ingin inginkan), tapi orang lupa ketika kita sudah mencapainya lalu apa?  

bedanya present dengan kedua timeline lainnya adalah dia bisa di react (kita bisa mereaksi) di waktu yang sama dan itu juga bisa langsung berdampak ke kedua lini masa yang lain yaitu future and past, mau keadaannya senang, sedih, marah, semangat itu semua tergantung bagaimana lo memikirkan past and future pada momen sekarang, saat ini, momen ini. 

itulah kenapa gue lebih suka timeline present. 
karena kita bisa mereaksi hal tersebut dan dampaknya happen pada saat itu juga di waktu yang sama!

Orang orang banyak overthinking menurut gue itu karena mereka terlalu banyak memikirkan past and future, yaitu sesuatu hal yang mana mereka bahkan belum tau apa yang akan terjadi nantinya. Maka saran dari gue buat kalian yang suka banget nih overthinking adalah you just need to think about what is in front of you, what you are facing right now. apa yang kalian hadapi selangkah didepan. bukannya beribu ribu langkah didepan.

-

Kembali lagi bahwa pada dasarnya melakukan hal yang secara berlebihan juga tidak baik. kita memang perlu memikirkan masa depan untuk hidup yang lebih baik dan juga mengenang masa lalu untuk di jadikan pelajaran. Tapi perlu diingat sekali lagi bahwa keadaan sekaranglah yang paling penting diantara keduanya. 

gue perhatikan kebanyakan orang terlalu fokus pada past and future but what about present?
Sekarang, right now, in the moment. banyak orang lupa caranya menghidupi masa kini kalo ditanya apakah separah itu? ya. contoh kecilnya aja ketika kalian lagi nongkrong sama temen, berapa banyak temen lo yang megang hp saat sedang acara kumpul kumpul? 

What better to do? 
just be on present, daripada memikirkan apa yang dilakukannya sekarang. orang orang malah jauh berkelana kedepan sehingga lupa arah jalan pulang, dan lupa dia sedang apa? sehingga menimbulkan yang namanya overthinking padahal saat dia being present theres nothing to worries about. 

Makanya banyak orang yang berfikiran kalo gamau overthinking, jangan rebahan, sibukin diri sendiri. Ya itu benar tapi kalo mau lebih spesifik lagi cara agan tidak overthinking ya adalah being present, living the moment, hidupi masa kini.  

On reality
Coba kita aplikasikan hal ini ke dunia nyata. misalnya lo sebagai pelajar harus membaca buku sebanyak 100 buku / bulan. Jadi yang harus di konsetrasikan adalah  ya hari ini lo bisa baca berapa buku? gabisa 1 buku? ok dipotong lagi jadi bisa berapa lembar? its fine everything need process gausah terlalu mikirin 100 buku / bulannya. Tapi fokuskan bisa berapa lembar 1 hari ini? bahkan bisa berapa kata (words) hari ini?

Mindset ini sangat penting, ketika lo ditimpa banyak masalah, banyak pr, banyak pekerjaan rumah, banyak tugas. Fokus ke 1 hal, pecahkan masalahnya jika sudah lanjut ke next problem.

yang penting you do it now, sekarang bisanya berapa 1 menit 5 menit doesnt matter. dengan seiring berjalannya waktu they are just number ketika kalian olahraga pun juga sama, belajar rasakan in the moment, feel your body working out, rasakan suasananya seperti apa.

"Jika setiap kehendakmu menjadi nyata, kau akan tidak punya sedikitpun kemauan"

Gausah terlalu mikirin yang kemaren kemaren itu sudah terjadi. pun juga sama gaperlu mikirin yang akan datang (ada konteksnya) fokus aja sama sekarang, karena 100% itu jauh lebih penting, selalu apresiasi momen lo yang sedang lo jalani sekarang karena hal hal tersebut yang membuat lo bersyukur menjadi lo yang sekarang. 

Good luck for a better life!

Aware

Kecil


Aware, at least you AWARE, Kesadaran atau menyadari. Aware akan sesuatu hal itu sangat penting. bahkan se-penting itu menurut gue.

Langsung to the point aja, apa iya harus ada uang dulu buat belajar dan tau apa itu investasi? pun sama dengan instrumen keuangan lainnya.. reksadana, saham, cryptocurrency, nft dan lain sebagainya. Masa iya gue perlu punya uang dulu buat tau akan hal hal diatas?

Problemnya adalah kebanyakan dari masyarakat indonesia itu males untuk cari tau, bahkan cuma untuk sekedar tau akan arti, fungsi, dan apa dampaknya secara umum aja males. Curiousity (rasa keingintahuan)-nya kurang banget. 

Padahal se-simple ngetik di google apa itu saham?

oh saham itu surat kepemilikan suatu perusahaan, jadi ketika kita membeli itu berarti kita bagian dari perusahaan tersebut meskipun 0,0001%nya. ini adalah contoh simple basic knowledge, secara umum. kalian gak perlu tau detailnya yang penting tau artinya apa, maksudnya apa, fungsinya apa, ya.. pengertian secara umumnya aja. Sehingga kalian bisa aware akan hal tersebut. 

Contoh lagi, ada yang namanya reksadana "apa ya reksadana itu?" oh pengumpulan suatu dana yang di kelola oleh manajer investasi. apa aja tipe reksadana?, cara belinya gimana ya?, apa ini baik untuk masa depan?, bagaimana cara kita dapet untung dari sana? 

gak perlu punya uang dulu kan? tapi dengan kalian aware, at least kalian jadi tau gambaran akan hal tersebut itu seperti apa dan itu sangat penting di era sekarang, biar kalian gak ketinggalan akan informasi terbaru. terutama dengan hal yang bernama Investasi.

Investasi itu sangat sangat penting untuk keuangan kalian di zaman sekarang. Kalo kalian gak ngerti yang namanya investasi kan percuma kalian nabung nabung nabung tapi tergerus yang namanya inflasi. 

1.000 rupiah zaman dulu nilainya beda dengan 1.000 zaman sekarang. Dulu gue inget banget bisa tuh kebeli nasi kucing 500 perak, bahkan dulu gue beli es teh di SD bisa hanya dengan 100 perak aja. 

Nah, Kalo kalian gak aware dengan yang namanya inflasi kan bahaya? 1.000 rupiah kalian yang kalian simpen di 20 tahun lalu yang bisa buat beli 2 nasi kucing sekarang? mah boro boro bisa kebeli 1 nasi kucing gak kebeli malah.

 

Kalian pake masker kenapa? kan itu salah satu bentuk bahwa kalian aware akan adanya virus Covid-19. Dengan kalian aware akan sesuatu its gonna make such a big change in your life,

Karena aware kalian jadi punya ilmunya, ketika ilmu tersebut dibutuhkan pada suatu waktu kalian sudah siap akan hal tersebut. Jangan sampai lupa bahwa Indonesia sendiri pernah tidak aware akan adanya covid-19 para petingginya meremehkan hal tersebut padahal negara negara maju seperti china dan lainnya saja sudah kewalahan akan virus tersebut. dan BOOM ketika virus tersebut masuk pertama kali di indonesia menyebar dengan sangat cepatnya sehingga banyak rumah sakit yang bahkan tidak sanggup sehingga banyak orang yang meninggal. Ini adalah contoh nyata ketika kalian tidak ada kesadaran (aware) akan suatu hal. 

"oh ternyata hal ini ada" 

Kalian bisa hidup sekarang karena apa? aware akan suatu hal bahwa makan itu penting, minum itu penting, istirahat itu penting. Yang jadi pertanyaan apakah lo aware, bahwa lo aware?

aware, so you can prepare.

Kecil

Kecil
this photo taken at 17:35 wib and rorated


Yang gue cukup resahkan belakangan ini.. kenapa ya orang susah, ketika mengerjakan sesuatu hal yang kecil yang cuma butuh 5 menit sehari contohnya olahraga tapi mau untuk melakukan kegiatan yang besar contohnya naik gunung dan itu bisa sampai 3 hari.

"apa iya olahraga, termasuk hal kecil atau kegaiatan kecil?" 

Ya... iya itu adalah contoh hal kecil, apa jangan jangan kamu menganggap olahraga hal yang besar? ingat ini bukan tentang kegiatannya tapi tentang seberapa lama kamu melakukannya. Coba deh lo pegang gelas isinya air bening biasa selama 1 menit tentu akan biasa biasa aja kan, tapi ketika dipegang selama 1 jam beratnya entah kenapa menjadi beda terasa lebih berat, tangan jadi kaku padahal kegiatannya sama kan? yang artinya bukan karena beratnya melainkan karena seberapa lamanya kamu melakukan kegiatan tersebut.

Gue pertama kali olahraga entah kenapa cenderung mengangkat beban yang berat alhasil gerakannya gak full range, tetapi seiring berjalannya waktu gue melihat "hal kecil" yang belum gue sadari pada saat itu bahwa ternyata beban yang lebih kecil (ringan) justru lebih efektif untuk pemula seperti gue, gue bisa melakukan gerakan yang sama dengan banyak repetisi dan sets, gerakan gue menjadi full range, serta meminimalisir terjadinya cedera karena beban yang gue pakai lebih ringan dari sebelumnya.

Kadang kita juga lupa bahwa di tiap harinya kita belajar selama 5 menit itu jauh lebih efektif daripada belajar langsung selama 16 jam sebelum ujian dimulai besok harinya. Apalagi 5 menitnya di pisah contohnya 5 menit Pagi, 5 menit siang, sore, malam kalo mau lebih efektif lagi tambah menjadi 30 menit di tiap waktunya dan seterusnya ini berlaku untuk kegiatan apapun. 

Segala sesuatu yang besar dan berat menjadi lebih kecil dan ringan bukan? dan tentunya jauh lebih efektif jika dilakukan seperti ini, kegiatan yang kita anggap besar dan berat ternyata bisa menjadi fun dan enjoyable meskipun itu termasuk pekerjaan berat sekalipun. 

Penyebab orang males melakukan kegiatan kecil seperti olahraga adalah karena dipikiran mereka olahraga ini termasuk kegiatan besar jadi terkesan capek, berkeringat,  nanti harus mandi blablabla but again besar kecilnya bukan ditentukan dari kegiatannya tetapi seberapa lama kegiatan tersebut, seberapa mudah atau susahnya kegiatan tersebut.

Makanya gue bingung ketika orang bilang "gue gak ada waktu untuk melakukan olahraga" just imagine, you have 24 hours -8 jam karena tidur, so you have total 16 hours! you only need to find 5 untill 30 minutes workout in those 16 hours. Im 100% sure that you can find celah di 16 jam tersebut.

(Selalu ingat bahwa disini kata olahraga adalah contoh hal kecil, jadi contoh hal kecil ini bisa diganti ke lain hal seperti membaca, menari, menyanyi, menggambar, atau kegaiatan apapun yang kamu sukai)

Jadi inti keresahan gue adalah kenapa hal kecil seperti olahraga ini seakan hal besar yang mana harus angkat beban berat atau lari berkilo kilo meter baru di sebut olahraga? coba perhatiin namanya sendiri olahraga, olah-raga (raganya di olah) yang berarti cukup dengan gerakan seperti push up, squat atau senam serta gerakan basic pemanasan lainnya itu juga termasuk olahraga! banyak kok olahraga routine yang bisa dilakukan di rumah dan tanpa alat apapun, cek di youtube.

Orang kebanyakan mengira bahwa hal kecil seperti olahraga ini "gak berdampak" makanya mereka ga ngelakuin walaupun sadar akan keberadaanya, makanya ada yang ke gym baru 1-3 bulan terus mereka quit karena mereka kira gaada hasil. (padahal faktanya segala sesuatu yang dilakukan secara terus menerus secara konsisten tentu akan ada dampaknya cuma kamu gak sadar aja akan dampak tersebut).


I dont know when, but someday your body will shape! it has to be man, because you doing it consistantly even tho just 5-30 minute per day. same goes by any other activity such as reading,or doing something that you like!


Gue jadi keinget kata kata ini, segala sesuatu butuh hal kecil untuk membuka sesuatu yang lebih besar. contohnya pintu, pintu itu besar kalo gue dobrak paksa yang ada gue sendiri yang kesakitan. Tapi liat bagaimana benda yang lebih kecil dari pintu yaitu kunci bisa membuka pintu dengan sangat mudahnya tanpa paksaan.

Kecil oleh karena itu diabaikan, kecil oleh karena itu tidak diperhatikan, kecil oleh karena itu tidak terlihat, kecil oleh karena itu tidak sadar keberadaannya. Akan tetapi kecil tapi paling berdampak di kehidupan kita, cukup dengan sadar dan mengapresiasi akan keberadaannya si kecil akan balik mengapresiasi kita dengan hal yang jauh lebih besar di masa depan.

Beruntung

Beruntung


Kadang gue merasa beruntung bisa tau apa yang gue sukai bukan cewek ya, melainkan hobi (kesenangan istimewa yang dilakukan di waktu senggang). Dan lebih beruntungnya lagi gue bukan cuma suka aja, akan tetapi gue juga bisa menjalaninya! 

karna gue tau, ga banyak orang diluar sana yang bahkan tau apa yang mereka sukai, ga banyak juga orang yang bisa menjalani dan melakukan apa yang mereka sukai entah itu faktor uang atau keadaan latar belakang keluarga yang tidak mendukung lo dalam hal tersebut.  

Dan ya, gue bisa katakan ini adalah sebuah privilage, yang mana banyak orang sulit untuk rasakan.

Bayangkan hanya dengan tau apa yang gue suka, gue jadi tau apa yang mau gue lakukan kedepannya dan menjalaninya terasa menyenangkan terlebih lagi hal yang gue sukai bisa menghasilkan uang. 

Uang adalah faktor yang paling kejam dalam hal ini, karna hal yang lo sukai selalu terkait karenanya, pasti lo pernah menyalahkan keadaan ketika lo gabisa ngelakuin apa yang lo sukai.

Tapi menyalahkan keadaan di kamus gue udah gaada, bukan maksud sombong. Karna betul gue selalu konstan menanyakan apa yang bisa gue perbuat terhadapnya (hobi gue) move on dan mencari cara adalah jalan satu satunya untuk gue bisa mempertahankan apa yang gue sukai. 


Alam pasti membawa lo ketika lo betul betul sangat menginginkan hal yang lo inginkan. "gue udah sangat mengingkan hal yang gue inginkan kenapa belum terjadi" yaa... berarti lo belom betul sangat menginginkannya.


Pasalnya apa yang lo sukai belum tentu benar benar lo sukai. lo gaakan berkhianat pada apa yang lo sukai ketika hal tersebut tidak menghasilkan uang sepeserpun. Yang terjadi pada mereka orang orang hebat adalah mereka pasti merupakan orang yang terbaik dalam bidangnya. 

Mengenali diri sendiri dan berdamai dengan diri sendiri  adalah kunci. Kunci untuk menemukan apa yang benar benar lo sukai dan inginkan kedepannya. Lebih dekatlah dengan diri sendiri hal ini jelas sangat membantu lo untuk mengetahui apa yang lo sukai.

Selalu ingat bahwa tanpa kita sadar, pilihan pilihan yang kita buat setiap harinya merubah diri, perlahan ke jalan yang sebenarnya apakah iya kita benar pilih? 


Dan jangan lupa bahwa beruntung juga bisa diciptakan rumusnya, ketika kesempatan bertemu dengan kemampuan, so always remember that!

Kompetisi

Kompetisi

Beberapa hari yang lalu gue ketemu temen seperkuliahan gue yang mana sedang menjalani skripsi dan diawal pembicaran setelah sekian lama kita tidak berjumpa dia langsung menanyakan hal yang cukup berat. its like when you watching a movie and then lu disiram pake air seember.

Disisi lain gue mengerti mengapa dia menanyakan hal hal seperti ini karena memang gue melihat dirinya ingin menjadi orang yang besar. Tapi setelah semakin dalam obrolan kita, gue semakin yakin bahwa dia memiliki mindset kompetisi yang gue maksud di dalamnya.

lalu mindset kompetisi apa yang gue maksud?

Sometimes people need to fucking sematkan in their head bahwa hidup bukanlah sebuah kompetisi berbeda, dengan ambisi yang mana ambisi adalah keinginan kuat untuk memperoleh pencapain besar kompetisi lebih ke arah berlomba. its like you trying to prove someone else dan dengan adanya mindset ini otomatis lo pasti nantinya akan butuh adanya validasi dari orang lain  untuk mengakui pencapaian pencapaianmu.


Di umur segini harus sudah nikah, di umur segini harus sudah sukses, menurut gue pola pikir seperti inilah yang harus di ubah menjadi gue nikah ya memang karna gue sudah siap untuk menikah, secara mental maupun materi dan yang terpenting adalah bukan untuk orang lain (supaya terlihat sudah menikah), tapi untuk diri sendiri.

Gue selalu membiasakan pola pikir seperti ini segala hal diubah menjadi ke diri sendiri because its not about someone else, its about you. Jadi ketika ada kata "kompetisi" otak gue tidak langsung mengaitkannya tentang orang lain melainkan dengan diri sendiri yang mana jadinya berkompetisi dengan diri sendiri contohnya menjadi lebih baik dari sebelumnya yang tadinya ga bisa bangun pagi menjadi terbiasa untuk bangun pagi cukup dengan hal hal kecil yang bisa mengarahkan diri ke versi kamu yang lebih baik.


Karena sungguh hidup itu tentang perjalanannya, proses untuk mencapai hal hal yang kamu inginkan, ketika seseorang memandang hidup adalah sebuah kompetisi tentu kamu gaakan lagi enjoy prosesnya karna kamu mengaitkannya dengan orang lain jadi semuanya akan fokus hanya di tujuannya bukan lagi prosesnya. 

Coba sekarang bayangin posisi lo sekarang sudah mencapai semua keinginan keinganan terbesar lo lalu apa? serius gue mau tanya, lalu apa? yang gue liat adalah "yaudah" "ya ini" dan lo seketika pasti akan flashback dimasa masa lo sedang berproses berjuang mencapai keingan keingan terbesar lo dan tentu lo akan menyadari bahwa proses itulah yang sebenarnya yang membuat keingnan terbesar lo menjadi hidup. 

Selalu ingat bahwa you dont race to chase someone else melainkan to get better version of yourself.